W A N I T A

W A N I T A, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Wanita cantik memang sangat banyak diluaran sana, tetapi wanita muslimah yang menahan diri untuk tidak memperlihatkan kecantikannya sungguh sangatlah jarang, dia pandai menyembunyikan kecantikannya.

Meskipun kecantikannya tak terlihat, dia tak sedikitpun getir dan khawatir akan penilaian orang lain terhadapnya. Sikap malu yang ia miliki selalu menjadi pengendali untuk terus menyembunyikan kecantikan yang ada disekujur tubuhnya.

Karena ia tahu ketika ia berusaha untuk selalu menjaga kecantikan yang Allah titipkan padanya, maka Allah akan senantiasa menjaga hidupnya.

Maka, jadilah seorang wanita yang tersembunyi seperti halnya akar, iatidak terlihat namun sebenarnya ia ada.

Dan jadilah seorang wanita yang tersembunyi seperti halnya mutiara di dalam cangkang, tersimpan elok, bersih dan menawan.

Mutiara akan sangat indah tersimpan rapi di tempatnya.
Tidak ada yang sembarangan melihatnya.
Tidak ada sembarang orang pun menjamahnya.

Suatu saat engkau akan mengerti dan beranggapan:
Cukuplah wajah kami hanya untuk yang halal saja.
Suami-suami kami, mereka yang lebih berhak.
Mereka yang lebih pantas disodorkan wajah kami, bukan media sosial.

Maka simpan rapat fotomu.
Tausiyahmu di media sosial tidak perlu ada foto diri.
Orang tidak akan mau tahu siapa dibalik akun ini dan itu.
Biarlah engkau tersembunyi.
Tersembunyi untuk yang halal saja.
Bukan untuk pandangan yang akan membuat diri ini semakin bertumpuknya dosa.

Biarlah tulisan saja yang membuatmu dikenal.
Tak perlu wajahmu.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Persiapkan Pernikahan Sejak Sekarang

Persiapkan Pernikahan Sejak Sekarang, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Menikahlah karena kamu memang siap menikah, jangan menikah hanya karena ingin atau tak tahan melihat teman bermesraan dengan pasangan halalnya.

Kenapa?
Jika kamu menikah hanya karena ingin, kemudian setelah menikah kamu ingin bercerai, kamu juga akan mudah bercerai dan menyerah sebelum berjuang keras mempertahankan rumah tanggamu.

Karena kamu hanya menuruti apa yang saat ini menjadi keinginanmu. Sementara setelah menikah, tak semua hal berjalan sempurna seperti keinginan atau impian yang telah kamu rangkai sebelumnya.

Jika kamu memang siap menikah, segala hal telah kamu pikirkan dengan matang sebelum kamu memutuskan untuk melepas masa lajang, maka kamu akan lebih siap mengahadapi ujian pernikahan nantinya.

Semestinya, sebelum keinginanmu menikah semakin melanda dan menggebu, persiapkan pernikahanmu sebaik mungkin dari sekarang. Bisa dari 5 tahun sebelum target pernikahanmu, atau bahkan sejak sebelum ada keinginan untuk menikah.

Pernikahan adalah masa terlama dalam fase kehidupan (jika Allah memberi umur panjang). Maka dari itu belajarlah untuk menghadapi segala kemungkinan ujian di dalam pernikahan.

Karena kenyataannya ada banyak sekali mereka yang mengira setelah menikah kehidupannya sempurna, justru setelah menikah dia merasa ada banyak kecacatan di dalam rumah tangganya.

"Kenapa pasanganku seperti ini?"
"Kenapa mertuaku seperti ini?"
"Kenapa iparku seperti itu?"
"Kenapa ekonomi setelah menikah semakin sulit?"
Dan lain sebagainya.

Jangan menikah hanya karena 'kebelet' ingin bermesraan. Tapi menikahlah karena kamu memang sanggup menghadapai segala ujian setelah pernikahan.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Hijrah dan Lupakan Masa Lalu

Hijrah dan Lupakan Masa Lalu, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Satu hal yang harus kamu lakukan saat kamu menyesali kesalahanmu, yaitu bergegaslah memperbaiki masa depanmu. Kenapa bukan masa lalu? Karena masa yang telah terlewati tak bisa diulang kembali dan tak bisa diperbaiki.

Untuk itu, jangan terlalu terpuruk sebab masa lalumu yang buruk, bisa jadi disitulah kedewasaanmu tengah dibentuk. Lantas, lupakan masa lalu dan lebih baik kamu fokus memperbaiki masa sekarangmu untuk masa depan yang lebih baik.

Apapun yang telah Allah berikan kepadamu, terimalah semua itu dengan sebaik-baiknya penerimaan. Jangan mengeluh, walau kamu tak menyukainya.

Tidak usah terlalu terpuruk dan menyesal, karena semua itu tidak ada gunanya jika kamu tak bergegas melakukan perbaikan yang nyata.

Maka tidak peduli susah atau senang, baik atau buruk hidupmu dulu, harus selalu kamu terima dengan bijaksana, harus selalu kamu syukuri tiada henti.

Jika dulu kamu pernah berada dalam keadaan yang buruk, tak usah berkecil hati dan terus menyesal, karena yang Allah lihat adalah hidupmu yang sekarang, yang terpenting adalah taubatmu saat ini.

Ketahuilah bahwa setiap hikmah dan pelajaran berharga selalu hadir dari setiap kejadian dan musibah.

Maka, berpikirlah positif, mungkin jika dulu kamu tak melakukan kesalahan maka taubatmu tak sebaik dan seikhlas saat ini.

Oleh karenanya, tidak perlu kamu berlarut memikirkan kesalahanmu dulu hingga mengharu biru, jadikan semua kesalahan yang telah terjadi sebagai pelecutmu untuk terus maju.

Terimalah masa lalu yang menurutmu buruk bahkan sangat buruk sekalipun dengan lapang dada untuk perbaikan di hari esok dan seterusnya.

Tidak usah membencinya, cukup kamui jadikan pengingat diri agar kedepannya tak jatuh pada kesalahan di masa lalu.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Tentang Penantianku

Tentang Penantianku, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Menunggumu dalam kesabaran lebih indah bagiku daripada mengungkapkannya.
Menantimu dalam do'a lebih bermakna daripada menjelaskannya.

Mungkin mendo'akanmu dari jauh adalah cara terbaik agar aku bisa memelukmu dalam rasa rindu ini.

Jika nanti waktu mengizinkan kita untuk bertemu.
Jika nanti Tuhan Yang Maha Baik mentakdirkan kita menjadi satu, aku ingin bercerita banyak hal padamu.

Tentang rasa cinta, rindu dan cemburuku saat menantimu.
Tentang hari-hari yang tak pernah lepas dari memikirkanmu.
Tentang do'a-do'a yang tak pernah luput dari mendo'akanmu.

Aku ingin bercerita bagaimana lelahnya aku menantimu.
Terkadang aku ingin mengakhiri penantian ini dihati yang lain.
Terkadang aku ingin membuka kisah indah dengan seseorang yang telah lama mencintaiku.
Namun lagi-lagi hatiku berkata, "Bersabarlah, dia akan datang."

Dan aku pun kembali menantimu.
Aku kembali menutup hatiku agar tak seorang pun singgah kecuali untukmu yang ingin menetap.

Jika nanti kamu membaca tulisanku.
Segeralah datang, aku lelah menantimu.

Semoga bermanfaat.

Antara Trauma dan Jera

Antara Trauma dan Jera, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Terkadang rasa sepi membuatku ingin membuka hati lagi. Terkadang juga ingin menerima hati yang baru lagi. Namun rasa takut seringkali menghampiri, apakah itu yang namanya TRAUMA? Rasa yang tak ingin dekat dengan siapapun lagi apakah itu yang namanya JERA?

Aku pernah bahagia karena cinta, tapi mungkin cintaku keliru pada orang yang salah, aku pernah peduli tapi diabaikan, aku pernah setia tapi aku dikecewakan, aku tidak pernah menuntut itu dan ini tapi aku dilukai.

Aku manusia biasa, punya rasa salah dan juga khilaf. Hatiku juga punya rasa titik lelah, semangatku terkadang bisa turun, dan terkadang imanku turun-naik.

Pada akhirnya aku memutuskan hatiku untuk kututup, tidak ingin dekat dengan siapapun, ingin membiarkan diriku bebas tanpa hubungan apapun.

Aku adalah tipe orang yang mudah terbawa perasaan lalu kemudian jatuh cinta. Namun, sekali aku jatuh cinta, maka aku tidak mudah melepaskan, dan perlu waktu yang lama untuk melepaskan saat aku dikecewakan. Namun, sekali aku melepaskan maka aku tidak bisa kembali lagi, meskipun aku kembali lagi, tapi percayalah aku tidak akan sama dengan yang dulu lagi.

Sekarang aku sendiri, dan aku ingin lebih memantaskan diriku, ingin menjadi yang terbaik bagi yang datang, agar yang datang juga yang terbaik.

Sabarku Dalam Keterbatasanmu

Sabarku Dalam Keterbatasanmu, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Untuk saat ini tolong do'akan aku agar bisa menjadi perempuan sederhana, yang kelak tidak akan kecewa karena mahar yang kau berikan untukku tak seperti yang ku mau, do'akan aku agar bisa menerimanya dengan lapang dada, tanpa ada rasa sebal terpancar diraut muka.

Dan tolong do'akan aku juga . . .
Agar tak seperti mereka yang kerap marah ketika nafkah yang diberikan hanya beberapa lembar rupiah, do'akan aku agar bisa sederhana tetap menjadi wanita yang qona'ah dengan segala apa yang engkau berikan padaku.

Do'akan aku agar aku tak seperti wanita yang kerap memarahi sang suami hanya karena tak bisa sering mengajaknya jalan-jalan, do'akan aku agar menjadi wanita yang sederhana yang hatinya tak dipenuhi dengan kecintaan dunia walaupun kelak kau takkan bisa mengajakku untuk sering belanja, do'akan aku supaya bisa menjalani rumah tangga kita dengan apa adanya.

Jika nanti setelah menikah engkau tidak bisa membawaku ke rumah yang megah, tolong do'akan aku agar bisa menerimanya dengan senyuman yang merekah, do'akan aku agar kelak selalu bisa bersamamu dalam keadaan sempit maupun lapang, di dalam ruang gelap maupun terang, di jalan yang terjal maupun datar, di air yang tenang ataupun ombak besar, di panas matahari maupun ketika badai menghadang, sekecil apapun tempat yang akan kita huni nanti, semoga aku akan selalu tabah agar bisa membangun rumah di surga.

Do'akan aku . . .
Aku ingin menjadi perempuan yang sederhana, yang cintanya bukan karena harta, yang baktinya bukan karena tahta, yang patuhnya bukan karena dunia. Namun segala kewajibannya dia lakukan tersebab agama dan demi menjemput keridhaan Sang Maha Pencipta menuju surgamu.

Semoga bermanfaat.

Mungkin Belum Waktunya

Mungkin Belum Waktunya, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Untukmu yang saat ini masih menunggu, tidak ada ceritanya orang itu telat menikah, maka menunggu saja dengan penuh kesabaran, karena Allah menuliskan pertemuanmu dengan jodoh sudah sangat adil.

Tidak usah terus-menerus gelisah, terlebih saat semua orang seakan membuka topik pertanyaan dengan yang sama, karena bagaimanapun jika belum waktunya berjodoh tentu kamu tidak akan menemukannya, atau tidak akan ada yang datang padamu.

Ketahuilah, Allah akan mendatangkan jodohmu saat kamu memang sudah sama-sama siap dan sudah sama-sama membutuhkan. Jadi, tetap tenanglah dalam masa menunggumu, berbaik sangka saja kepada Allah tiada henti, karena itu akan membuatmu baik-baik saja dan tenang.

Jika ada yang nyinyir karena usiamu, katakan, "Allah lebih tahu kapan aku pantas berjodoh", tidak usah gegabah, amarah atau tersinggung.

Tenang, semua sudah ada waktunya masing-masing, dan Allah tidak akan menukar siapa yang dituliskan untukmu kepada orang lain. Fokuskan saja dirimu menjadi lebih baik, karena Allah akan memberimu yang terbaik jika sudah tiba waktunya.

Sekarang, tidak perlu lagi berpikiran yang buruk tentang hari esok, cukup pasrahkan saja semuanya kepada Allah. Lebih baik fokuskan saja dirimu untuk menjadi lebih baik dulu, daripada kamu terus memikirkan kapan jodoh akan datang, karena Allah akan memberimu yang terbaik jika sudah tiba waktunya.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Cinta & Duka

Cinta & Duka, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Rasa memang tidak bisa dibohongi.
Tapi jangan dibodohi.

Cinta bukan hanya sekedar menciptakan bahagia.
Namun juga harus menjaga.

Bahagia bukan karena engkau dimiliki.
Namun bahagia karena engkau dihargai.

Menjaga bukan hanya sekedar hatimu.
Tapi yang terpenting mampu menjaga harga dirimu.

Mencintai itu tidak salah.
Yang salah itu cara mencintainya.

Jika engkau menaruh hati karena perasaan.
Maka yang ada kehinaan.
Namun jika engkau menaruh hati karena iman.
Maka yang ada kemuliaan.

Ketika engkau terobsesi dengan seseorang.
Perihal rasamu semakin dalam.
Hingga tatkala kau ingin mengungkapkan.

Dan lalu dengan palsunya dia menerimamu tanpa alasan.
Disitulah cinta memulai kehinaan.

Engkau dicintai tanpa dasar.
Tiada penjagaan bagimu dan juga kemuliaan.
Yang ada engkau perlahan-lahan dihina dan dilecehkan.
Karena dia menerimamu karena basa-basi.
Bukan karena hati dan seucap janji suci.
Dengan harapan hingga menua bersama nanti.

Karena itu cintamu dijadikan murahan.

Namun apabila rasamu diharga karena alasan iman.
Menyadari bahwa kau karena kehendaknya.
Maka tidaklah dia menerimamu.
Melainkan melamarmu.

Agar terjagalah rasamu dan hatimu.
Dari kehinaan dan juga kemaksiatan.

Jangan mudah mencintai hanya karena alasan suka.
Kemudian menganggap itu adalah jodoh.
Nyatanya duka karena ceroboh memberi hati dengan bodoh.

Jika cinta cukuplah selipkan dalam do'a dan utarakan dengan rasa.
Maka cinta itu akan menjadi mulia karena Allah menjaganya.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Haruskah Datang ke Nikahan Mantan?

Haruskah Datang ke Nikahan Mantan?, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


"Jika salah satu diantara kalian diundang walimah, maka datanglah." [HR. Bukhari Muslim]

Wajib hukumnya memenuhi undangan pernikahan (kecuali ada udzur syar'i).

Tapi kalo yang ngundang mantan? Tergantung.
Kalo sekiranya kedatanganmu baik, dia dan calon pasangannya juga ngga baper, silahkan.

Tapi kalo misal dengan kedatanganmu ternyata menimbulkan kegaduhan.

Misal pas di atas pelaminan tiba-tiba dia meluk kamu, padahal di sebelahnya ada pasangan halalnya.
Atau karena kecewa berat, kamu sakit hati sampai pingsan sehingga membuat ricuh suasana.
Atau pasangannya cemburu melihat kedatanganmu, sebaiknya ngga perlu datang.

Kadang ada yang sengaja datang ke nikahan mantan bawa pasangan baru untuk dipamerkan. Nah, ini yang ngga boleh.

Jadi berniatlah ikhlas dan do'akan dia dengan pasangan halalnya. Meskipun sakitnya luar biasa.

Karena, dia yang berjiwa besar adalah dia yang merelakan orang yang dicintainya meskipun ditakdirkan dengan yang lain. Dia tetap mendo'akan kebaikan meskipun luka di hatinya masih basah dan menganga.

Karena dia tahu, jodoh adalah takdir. Dia tak berjodoh dengan seseorang yang dia inginkan dan sekuat hati dia terima kenyataan itu lalu mendo'akan kebaikan untuk pernikahan mereka.

Ibu . . . Maaf Jika tak Ada Ucapan Selamat Untukmu

Ibu . . . Maaf Jika tak Ada Ucapan Selamat Untukmu, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Ibu . . .
Maaf jika hari ini tak ada ucapan selamat hari ibu untukmu.
Bagiku, tak ada tanggal khusus untuk mengungkapkan rasa sayang dan cinta itu padamu.

Setiap kali sinar matahari menyemburat bersama kabut tipis yang menyelimuti pagi, engkau selalu terucap dalam baris do'aku.

Seperti kasih sayangmu yang tak pernah pudar oleh waktu, seperti itulah aku mengingatmu di kota Rasulullah ini. Walau ku tahu baktiku takkan bisa membayar setiap titik peluh yang menetes saat membesarkanku, bahkan tidak untuk sepenggal malam yang membuatmu terjaga karena tangisanku dulu.

Maaf . . .
Jika tak ada ucapan selamat untukmu.
Karena aku tak ingin menyelisihi Rasulullah dengan mengkhususkan hari untuk merayakan kasihmu. Dan karena bakti, cinta, serta kasih sayang, tak perlu waktu khusus untuk mengungkapkannya.

Maaf . . .
Jika hari ini tak ada kado untukmu.
Namun aku berjanji menjadi kado terindah bagimu, agar aku mendo'akanmu disaat engkau ada ataupun tiada.

Semoga Allah menjagamu ibu . . .

Aku tahu kalau engkau takkan pernah membaca goresan pena ini, namun biarkan aku menulisnya untukmu dan untuk mereka yang ingin tetap mencintai kedua ibu bapaknya di sisa waktu yang ada.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Luka Lama

Luka Lama, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Pernah waktu itu gadis yang sekarang berdiri dengan tegar ini menjadi orang lain untuk seseorang yang ia sukai hanya karena gadis itu takut jika seseorang yang ia sukai itu berubah menjadi abai.

Ia juga akhirnya ditinggalkan dan bersusah payah kembali untuk percaya pada dirinya.

Kukira, sampai saat ini gadis itu juga masih berusaha untuk memaafkan dirinya.

Gadis itu seringkali menjadi tak mampu menyuarakan lara dan tetap berpura-pura baik-baik saja.

Aku melihat bagaimana ia berjuang hingga hari ini, ia sering mengatakan padaku bahwa: "Baiklah, tak apa-apa, aku akan baik-baik saja. Aku hanya sedang belajar, hatiku tak patah, tak hancur dan tak apa-apa."

Bertahun-tahun lamanya, ternyata begitu sangat lama sekali, ia menyimpan dukanya sendirian.

Hingga, hari ini tepat beberapa menit yang lalu ia benar-benar tulus untuk ingin sembuh dari luka-lukanya yang sudah sangat lama.

Baru saja, aku menyaksikan senyumannya yang manis sekali.

Aku dan senja.

Kau Buat Traumaku Semakin Dalam

Kau Buat Traumaku Semakin Dalam, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Demi membunuh rasaku padanya, aku rela menikam hati agar tak punya niat untuk sekedar menanyakan kabar.

Sekalipun aku sangat ingin tahu bagaimana keadaannya, kesehatannya, dan perasaan itu begitu menyiksaku.

Tiba-tiba kamu datang menawarkan cinta dan kasih sayang yang bukan hak ku. Untuk percaya padamu aku tak bisa berjanji karena cinta yang kamu beri ternyata juga milik hati yang lain.

Dan kamu memaksaku kembali pada titik menjadi aku tidak lagi mudah untuk percaya dengan cinta dan sosok yang sekedar datang misalnya.

Aku kembali ke waktu dimana, sendiri adalah saat yang selalu dinantikan.
Aku kembali menjadi dingin, dengan apapun dan siapapun.
Aku kembali ke masa dimana aku memang seharusnya hanya peduli dengan diri sendiri tidak dengan ia yang hanya sekedar singgah.

Karena cinta dan perhatianmu hanya akan menghancurkanku.

Sandaran Hatiku

Sandaran Hatiku, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Sungguh menakjubkan ciptaan Allah yang bernama hati. Segala perkara ditentukan oleh-Nya, jika hati baik maka baik pula amal yang lain. Hati adalah poros dari segala perasaan yang tergambar melalui perilaku.

Segala macam perasaan diberikan oleh Allah melalui hati. Ada sedih, bahagia, sakit, kecewa, dan perasaan lain yang sulit digambarkan melalui kata.

Allah juga sering memberi ujian melalui hati apalagi masalah perasaan dan perempuan sangat rentan dan mudah sekali untuk jatuh jika sudah diberi ujian melalui hati.

Maka berhati-hatilah dalam menempatkan hati, jangan sampai kamu menempatkannya bukan pada tempatnya.
Maka berhati-hatilah dalam memberikan hati, jangan sampai diberikan bukan pada pemiliknya.
Maka berhati-hatilah dalam mengelola hati, karena jika kamu salah dalam mengelolanya maka sakit yang akan kamu rasa.

Oleh sebab itu, seharusnya kita hanya memberikan hati pada Pemilik Hati yaitu Allah. Kita seharusnya menyandarkan hati kepada Allah karena Dialah pemiliknya, Dialah penciptanya, dan Dialah yang menuntun hati kita dalam hal yang baik tetapi kita sering mengabaikannya.

Menyandarkan hati bukan pada pemiliknya hanya akan membuatmu kecewa, memberikan hati bukan pada pemiliknya hanya akan membuatmu terluka. Maka camkan hati kita hanya selalu milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya lah kita kembali.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Ketika Engkau Memilihku

Ketika Engkau Memilihku, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Jangan berharap aku sempurna seperti persepsimu.
Jangan berpikir aku pandai dalam segala hal tentang agama.
Jangan menyangka aku pintar memasak dan melakukan semua pekerjaan rumah tangga sengan sebaik baiknya.

Nanti kau akan menemukanku tak mengerti banyak hal tentang agama, oleh karena itu aku mencari pendamping yang dapat membimbingku juga mengajari ketertinggalanku perihal agama agar bisa saling bergandengan ke surga-Nya.

Nanti kau akan menjumpaiku tak terlalu pintar memasak bahkan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya, oleh karena itu aku mencari pendamping yang tetap mencintai kurangku yang dengan kelebihannya ia mampu menutupi dan menyeimbangiku.

Nanti kau akan tahu aku bisa lemah, bisa lelah, dan bisa berkeluh kesah saat menghadapi masalah bahkan mungkin air mataku akan sering tumpah, oleh karena itu aku mencari pendamping yang bisa menguatkanku saat aku kalah, membangkitkan semangatku agar aku tak menyerah.

Nanti kau akan menjumpaiku, tak secantik pertama kali kau melihatku bahkan mungkin wajahku dimakan keriput seiring usia, oleh karena itu aku mencari pendamping yang tak hanya memandang kecantikan fisik tapi yang tetap menganggapku cantik meski aku telah menua, dan tetap menggandengku meski usiaku tak lagi muda.

Seperti halnya kamu yang tak akan pernah sempurna, begitu pun aku yang begitu banyak cela, aku tak menjanjikan apapun. Semoga nanti saat kau tahu aku buruk kau tetap memelukku kemudian kau membantuku membenahinya, kau tetap mau berbaik hati dan kemudian kau membantuku memperbaikinya.

Jangan kecewa, aku akan mengupayakannya.

Kelak yang akan kuberikan kepadamu adalah apa yang telah diperintahkan oleh-Nya, dan mematuhimu adalah syarat selama kau tak keluar dari syariat.

Kelak berbakti padamu adalah kegemaran dan semoga mataku mampu meneduhkanmu, saat kau terlalu lelah sepulang bekerja.

Kelak, aku ingin mencintaimu dengan ikhlas, dengan perasaan yang rela dan bahagia, hingga yang kujumpai padamu setiap hari adalah ridha-Nya.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Sikap Perempuan Shalihah Ketika Dihujat

Sikap Perempuan Shalihah Ketika Dihujat, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Menjadi perempuan yang mengagumkan memang tidak semudah yang dibayangkan. Tidak sederhana apa kata orang-orang bijak di luar sana. Aku sendiri mengalaminya. Bercita-cita menjadi hebat, namun selalu saja kalah dengan ujian perasaan yang Allah hadirkan.

Tentang perilaku orang-orang yang tidak nyaman di hati. Tentang ucapan mereka yang mencederai rasa percaya diri. Juga tentang cibiran orang-orang yang tidak menyukai. Beruntung aku sudah khatam ilmu sabar. Hingga bisa kuhadapi sikap mereka dengan hati yang lebih tenang.

Di dunia ini ada beberapa orang yang terbentuk memiliki sifat yang kurang baik. Mereka hanya sibuk mencari kesalahan orang lain untuk dijadikan bahan omongan agar pembicaraan terdengar lebih menarik. Ia tidak tahu, bahwa saat itu ia sedang mendzolimi dirinya sendiri.

Sebagai perempuan yang sudah ngaji, seharusnya kita sudah paham bagaimana menyikapi orang-orang seperti ini. Hendaknya disabari, disenyumi, juga dido'akan semoga Allah lindungi. Karena membalas dengan ucapan-ucapan yang buruk, hanya akan memperlihatkan bahwa diri kita juga sama buruknya dengan mereka. Untuk apa? Kelas kita jauh lebih tinggi darinya.

Sebagai perempuan yang sedang belajar menjadi shalihah, berupayalah menjaga lisan agar tidak menyakiti siapapun yang mendengarnya. Harusnya, kamu bisa mengambil pelajaran dari orang-orang yang menyakitimu itu. Barangkali Allah sedang ingin memberitahumu melalui perilaku mereka; bahwa kamu jangan sampai seperti itu.

Tumbuhlah kamu dalam kebaikan-kebaikan. Pahamilah bahwa dalam hidup ini tidak semua harus kita urusi. Ada saatnya, diam adalah solusi. Ada saatnya sabar adalah pilihan terbaik. Meski kadang menyesakkan dadamu, kau tak perlu khawatir. Sebab setiap kebaikan pasti akan tertulis.

Jadilah kamu perempuan yang pandai membawa diri. Yang hanya sibuk memperbanyak dzikir. Yang memilih menghabiskan waktu untuk hal-hal yang baik. Yang tidak mudah tersulut emosi jika ada hal-hal yang tidak nyaman di hati. Yang tetap mampu berkata baik, meski harus mengelus dada berkali-kali.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Sabar Dalam Penantian

Sabar Dalam Penantian, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Jika Allah belum memberikan seseorang yang selama ini kau rindukan, semoga Allah memberikan seseorang yang selama ini selalu merindukanmu.

Jika Allah belum mempertemukanmu dengan seseorang yang selama ini kau impikan, semoga Allah mempertemukanmu dengan seseorang yang sudah sejak lama memimpikanmu.

Jika Allah belum juga menyandingkanmu dengan seseorang yang selama ini kau harapkan, semoga Allah menyandingkanmu dengan seseorang yang selama ini mengaharapkanmu jadi istri idaman.

Bisa saja apa yang kita harapkan belum bisa jadi kenyataan, karena kita sendirilah yang menjadi harapan seseorang.

Bisa juga apa yang kita inginkan belum terkabulkan, karena Allah sudah mempersiapkan seseorang yang akan jadi pasangan kita di masa mendatang.

Jika kau tak bisa hidup bersama seseorang yang kau bayangkan, yakinlah bahwa Allah akan membahagiakanmu dengan seseorang yang sama sekali tak pernah kau bayangkan.

Karena Allah Maha Puitis, Maha Pembuat Skenario termanis.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Cinta Tak Harus Saling Menyapa

Cinta Tak Harus Saling Menyapa, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Ada saat dimana diri akan memperjuangkan dan diperjuangkan oleh seseorang yang dinanti.
Ketika saat itu tiba, maka semakin tangguh kesabaran dan usaha dalam memantaskan diri.

Kepada cinta yang hakiki, disepertiga malam kami berdiskusi, tentang luka yang kerap kali menghantui, tentang do'a yang kupanjatkan lirih-lirih:

Ya Allah, tolong hadirkan dan tunjukkan si penyempurna agama di saat yang tepat.
Jagalah senantiasa mata dan hatiku agar tak menghantam batasan.
Rasa ketertarikanku cukuplah hanya akan tertuju kepada takdirku kelak.

Aku percaya, do'a adalah bahasa rindu dan cinta yang paling cepat sampai ke hati tanpa perlu didengar atau dibaca.

Di depannya, aku tertunduk malu.
Namun dihadapan-Mu, aku terang-terangan meminta:

Jika dia takdirku, aku mohon satukanlah kami dalam ikatan halal pernikahan.
Namun jika tidak, aku mohon ikatlah kami dalam persaudaraan Islam.

Ya Allah, aku jatuh cinta.
Jatuh cinta dengan cara yang mulia.
Walau tak saling berjumpa, namun selalu dekat dalam do'a.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Single Lillah Bahagia

Single Lillah Bahagia, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Single lillah bahagia, tak lagi galau dan gelisah masalah jodoh yang tak kunjung datang.
Justru ia sibuk membenahi diri.
Memperbaiki hubungannya dengan Allah.
Meng-edit akhlaknya, men-donwload ilmu akhiratnya.
Dan meng-apply nya dalam kehidupan sehari-hari.

Single lillah sadar bahwa kampung halamannya itu surga.
Maka ia berusaha keras agar bisa memperbanyak bekal kembali ke surga.
Ia sadar dunia bukan tempat tinggalnya.
Melainkan tempat ujian untuk memperbanyak amal shalih.

Single lillah bahagia, paham bahwa dirinya adalah khalifah. Maka untuk menjemput jodoh ia pun harus menjalankan sesuai yang Allah perintahkan. Tak menempuh hubungan haram (pacaran sebelum menikah).

Single lillah pun mengerti bahwa menikah itu bukan akhir dari ujian, bukan pula hanya tempat senang-senang atau ajang pamer. Karena ada berkah yang diutamakan, yaitu mendapat ridha Allah semata.

Dengan begitu, ia menikah untuk menyempurnakan separuh agamanya dan separuhnya lagi ia gunakan untuk bertakwa kepada Allah.

Single lillah semangat taat dan semangat berbenah karena Allah, jangan karena jodoh. Sebab akan sia-sia usahanya.

Single lillah bahagia tak pernah menyerah untuk berbenah!

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Bersabarlah

Bersabarlah, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Disuatu ketika . . .
Ada yang berusaha kamu tutupi.
Ada yang ingin kamu jauhi.
Ada yang mati-matian kamu relakan.
Ada yang bersungguh-sungguh kamu ikhlaskan.

Sedang dalam dasar hatimu, kamu sebenarnya enggan.
Jelas tidak jujur, saat merintih kepastian.

Kamu memerlukan sokongan, namun bibirmu hanya terkatup diam.
Kamu tidak mampu jujur saat kamu meregam tangisan.
Kamu memerlukan sandaran, tapi kamu enggan mencari tumpuan.
Kadang senaif itu untuk hanya sekedar menuntaskan kata pura-pura.
Kamu hanya pandai berkata, meski sulit merasa.

Yang terungkap hanyalah sepi memadu pada tabir yang kamu buat sendiri.
Kamu ikut tertawa, meski sebenarnya terluka.
Kamu turut tersenyum meski hatimu merenung.
Menunggu waktu untuk jujur pada dirimu sendiri.
Sedang kamu lupa, bahwa waktu sebenarnya akan cepat berlalu pergi.

Memang . . .
Dibalik segala rasa kekhawatiran yang kamu sembunyikan sendiri, ada ketakutan yang baiknya kamu simpan sendiri.

Cukuplah . . .
Kamu cukup terlihat baik-baik saja dihadapan siapapun, kamu berhak terlihat manis dengan wajah meneduhkan.

Karena kamu berhak untuk terus belajar mendidik diri cukup mengadukan semua hanya pada Pemilik Hati. Hanya Allah yang mampu menghuraikan disetiap kesulitan. Karena disemua jawaban atas begitu banyak persoalanmu, hanya Allah Yang Maha Tahu.

Sungguh, ada banyak hal di dunia yang sulit untuk kita mengerti dan pahami bahkan hati kita sendiri. Namun, kesulitanlah yang selalu mengajar dan menyadarkan, untuk lebih menghargai hari-hari yang pergi.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Apa yang Engkau Tunggu Wahai Wanita Muslimah

Apa yang Engkau Tunggu Wahai Wanita Muslimah, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Apa yang terpikirkan ketika waktu itu, tentang diri yang memutuskan untuk meninggalkan masa-masa dimana aku merasa begitu sangat bingung dan gelisah.

Sesungguhnya aku takut dan aku khawatir atas apa yang menyeruh di hatiku. Nyatanya hati tak bergeming seketika itu. Masih menunggu dan menunggu dalam kegelisahan.

Namun nyatanya dosa-dosaku terus menyapa, dan nyatanya apa yang aku tunggu selain daripada kematianku. Satu hal yang sangat aku takutkan hingga aku tak ingin mengubah keputusan itu.

Bahwa jika aku adalah seorang wanita yang mengaku muslimah, namun aku mati dalam keadaan ingkar. Mengapa ingkar? Karena aku menolak perintah dari Rabb-ku.

Siapa yang akan memberi pertolongan kepada diriku sendiri, kecuali aku mengusahakan atas itu semua, dan atas izin Allah dan atas kasih sayang Allah. Apa yang aku pikirkan atas hidup yang sangat sesaat, ketika aku menghabiskan banyaknya waktu dan kesempatan namun itu semua kecuali aku terus berdosa.

Lalu apa yang masih membuatmu menunggu wahai wanita muslimah?

Jika tidak hari itu, mungkinkah hari ini aku akan terus berdosa, atas apa-apa yang menjadi perintah atas Tuhanku terhadap diriku. Tidaklah diriku ini menjadi sempurna atas perubahan itu, namun nyatanya ketaatan itu tidak menunggu sempurna.

Apa yang tertinggal untuk sebuah keyakinan bahwa Allah Azza wa Jalla tidak menjadikan sulit perjuangan kecuali jika kita sabar dan ikhlas.

Tidak mengapa dan tidak masalah atas apa yang terjadi, atas segala dugaan, atas segala celaan, sungguh berat ini terasa namun lebih berat jika diri terus saja membangkang atas apa yang telah ditetapkan untuk setiap kaum wanita yang dengannya dia mengaku dirinya seorang muslim.

Nasehat yang paling menyentuh dan begitu mengerikan adalah sebuah kematian.
Lalu apa yang tertinggal untuk sebuah penyesalan jika itu semua sudah tidak berarti lagi.
Mencoba melembutkan hati atas apa yang membuat hatimu tetap keras.
Apa yang terpikirkan oleh sebagian hati.

Perlu sangat direnungkan untuk diri bahwa apa yang tertunggu olehmu hingga saat ini. Karena sungguh hidup di dunia ini hanya masalah menunggu.

Lalu apa kiranya usaha yang telah kita usahakan.
Untuk meraih sebuah pertolongan, sebuah keselamatan, sebuah ketetapan yang telah terjanjikan bagimu yang beriman dan bertakwa.

Kiranya bagimu wanita-wanita muslimah, mari menuju jalan hijrah yang sebenarnya.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Kemuliaan Seorang Wanita

Kemuliaan Seorang Wanita, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Wanita menjadi mulia saat tak silau oleh bujuk rayu dunia.
Wanita menjadi mulia bukan karena balutan busana seksinya. Ia menjadi mulia dengan hijabnya, hijab yang hanya akan dibuka pada orang yang layak untuknya.

Karena ia laksana mutiara di tengah lautan, yang tidak sembarangan orang bisa menyentuhnya, bukan laksana mawar di pinggir jalan yang setiap orang bisa memetiknya bahkan membuangnya sesuka hatinya.

Wanita tak akan menurun kemuliaannya saat tidak dianggap berkulit putih, bertubuh langsing, berambut lurus, berwajah cantik, atau memakai barang merk mahal dan terkenal.

Tapi dia akan menunjukkan diri dengan akhlak mulianya, kelembutan hatinya, kesantunan lisannya, ketulusan senyumnya, keteduhan pandangannya, kecerdasan pikir dan emosinya, serta keteguhan sikapnya.

Wanita tak lebih menurun kemuliaannya ketika ia hanya menjadi ibu rumah tangga. Bahkan itu adalah profesi paling mulia bagi seorang wanita, ummu warobatul bait, yang dimata para feminis dan pejuang gender tak ada nilainya.

Dan menjadi ibu dan pengatur rumah tangga adalah multiprofesi tanpa gaji tapi berpahala tinggi.

Ditangan seorang istrilah dukungan utama perjuangan suami, sandaran rasa lelah suami, tempat terindah keluh kesah suami, dan hiburan paling mujarab bagi suami.

Ditangan seorang ibulah generasai dilahirkan, dipersiapkan, dididik dan diperhatikan.

Dialah madrasah pertama dan utama, yang melahirkan calon-calon generasi andalan umat. Dialah menejer rumah tangga paling handal, direktur keuangan paling mumpuni, dan partner terhebat untuk keluarga, yang menjadikan rumahnya adalah baiti jannati bagi siapa saja yang berada bersamanya.

Maka berbanggalah dengan peranmu wahai wanita, dan jadikanlah dirimu sebaik-baik perhiasan.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Kepadamu yang Kelak Aku Panggil Suamiku

Kepadamu yang Kelak Aku Panggil Suamiku, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Kelak . . .
Aku adalah seorang wanita yang begitu khawatir jika kamu telat pulang, mungkin aku akan senantiasa mondar-mandir di belakang pintu rumah, menunggumu datang setelah mencari nafkah.

Kelak . . .
Aku adalah wanita yang akan membangunkanmu disepertiga malam atau di waktu shubuh untuk pergi ke masjid, mungkin ada momen dimana aku telat membangunkanmu, tapi janganlah marah tersebab itu.

Kelak . . .
Aku adalah wanita yang rela kedua tangannya tak mulus seperti sebelumnya, karena setelah menikah aku akan lebih rajin mencuci piring, membersihkan rumah, memasak ataupun mencuci baju, karena aku ingin setelah kau lelah pulang mencari nafkah, rumah ini akan membuatmu nyaman dan penatmu hilang. Sungguh aku tak ingin ada orang lain yang melayanimu selain diriku.

Kelak . . .
Aku ingin engkau sarapan dari masakan yang aku buat, walau nanti sedikit keasinan atau hambar, kamu janganlah marah tersebab itu. Karena sungguh aku telah berusaha memasak masakan yang enak untukmu, walaupun kenyataannya tak seenak masakan ibumu.

Kelak . . .
Aku adalah wanita yang akan mencium tanganmu sepergi dan sepulang engkau kerja. Dan aku adalah wanita yang akan merawat dan mendidik mujahid dan mujahidah kita kelak dalam naungan agama.

Namun kau harus tahu aku adalah wanita yang mati-matian dibahagiakan oleh Ayahnya, aku harap kau mampu menjagaku dengan baik, merawat kepercayaan yang telah aku berikan, selalu mencintaiku walau kelak setelah menikah ada kebiasaan buruk yang sebelumnya tidak kau tahu dariku.

Menegurku ketika aku salah, mendidikku dalam jalan-Nya, dan menerima kekuranganku. Aku harap kau mampu menjadikan aku satu-satunya dalam hidupmu setelah cintamu kepada ibumu, karena aku tak rela harus berbagi imam seperti dirimu.

Aku harap kau tak pernah menyakitiku, membagi cintamu ataupun mengkhianatiku. Karena engkau tahu ibu dan ayahku telah menitipkan dan memberi kepercayaan kepadamu, Allah telah mengizinkamu untuk memilikiku.

Tak banyak yang kumau darimu, cukup jadilah imam yang mampu membawa keluargamu ke surga-Nya. Mari kita berjuang bersama-sama dalam menggapai ridha-Nya. Kepadamu yang akan aku panggil suamiku.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Allah tahu Siapa yang Pantas Untukku

Allah tahu Siapa yang Pantas Untukku, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Untukmu yang selalu khawatir tak mendapat jodoh yang baik, hanya karena sadar bahwa dulu pernah nakal dan tidak baik, tenanglah karena Allah selalu tahu siapa yang pantas untukmu nanti.

Perlu kamu tahu, semua orang pasti pernah "nakal" dalam hidupnya sebelum ia menjadi baik, tapi itu lebih baik daripada baik kemudia "nakal".

Maka bersyukurlah kamu, yang saat ini sudah benar-benar memperbaiki diri, karena sungguh perbaikan dirimu sudah Allah lihat dengan adil dan sempurna.

Lalu bagaimana tentang jodoh? Percayalah, jodoh yang baik akan tetap dengan yang baik, walau dulu pernah sama-sama nakal.

Intinya, yang baik akan tetap menjadi milikmu kelak, jika memang benar kamu telah melakukan perbaikan yang nyata.

Lantas tidak usah kamu khawatirkan keputusan Allah, seburuk apapun kamu di masa lalu, kamu akan tetap Allah pertemukan dengan yang baik, jika memang kamu mampu memperbaiki diri.

Masa lalu akan tetap menjadi masa lalu, ia tidak akan pernah terulang kembali, maka tak ada gunanya kaitkan masa depanmu dengan masa lalumu. Lebih baik kamu fokus dengan masamu sekarang, agar yang baik benar-benar Allah peruntukkan kepadamu.

Ingatlah dengan baik, Allah itu Maha Adil, maka jangan sok tahu dan selalu saja khawatir pada keputusan Allah di masa depanmu.

Jangan sibuk menimbang kesalahanmu di masa lalu, seolah-olah Allah tak akan mengampunimu, cukuplah kamu fokus menjadikan dirimu lebih baik, karena yang demikian lebih menjamin dirimu mendapatkan yang baik.

Pasrah saja kepada Allah, jangan terlalu sering menghakimi diri dengan penyesalan yang tak berujung, karena bagaimanapun Allah tidak akan pernah salah dalam memasangkan jodoh.

Jika memang perbaikan dirimu sudah benar, maka percayalah yang baik tidak akan mungkin Allah persembahkan pada yang lain, ia akan tetap menjadi pasanganmu kelak.

Jadi, setiap kamu khawatir tentang jodohmu, cepatlah ingat bahwa Allah selalu bijaksana dalam mengatur segalanya.

Lantas tidak usah kamu sibuk memikirkan siapa yang datang nanti, cukup kamu yakini saja bahwa Allah akan mendatangkan yang terbaik, setelah perbaikan yang kamu lakukan tiada henti.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Selalu Ada Jalan

Selalu Ada Jalan, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Kita mungkin sering membandingkan nasib diri sendiri dengan nasib orang lain.

Kita mungkin pernah berpikir, kenapa apa yang kita dapatkan tak sama atau lebih kecil daripada yang mereka dapatkan. Kita menganggap, usaha kita jauh lebih berat dari mereka namun hasilnya lebih sedikit dari mereka. Mungkin hampir setiap hari, hingga tak terasa kita telah lelah sendiri.

Nasib . . .
Jika hanya diratapi sepanjang hari maka ia akan membuat iri menjadi penyakit hati.
Karena ratapanmu hanya akan menguras waktu dan tenagamu.

Buatlah kehadirannya menjadi berkah, buatlah iri menjadi cambuk untukmu tetap tegak dan kokoh berdiri.

Niatkan dan kobarkan semangatmu, tanamkan dalam-dalam di hatimu bahwa perjuanganmu tidak hanya sampai disini, kamu mampu melebihi apa yang mereka dapatkan jika lebih giat lagi berjuang. Batasmu bukan disini, tembok di depanmu bukan jalan buntu, dia adalah penghalang yang harus kamu kalahkan.

Percayalah! Selalu ada jalan untuk mereka yang gigih berjuang.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Wanita Harus Kuat

Wanita Harus Kuat, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Ingatlah kisah Maryam

Wanita yang teguh menjaga kesucian diri, ikhlas ketika Allah menitipkan anak di rahimnya yang suci tanpa seorang suami, sabar ketika difitnah, wanita suci dituduh berzina.

Ingatlah kisah Asiah

Istri fir'aun yang memiliki istana, tetap zuhud meskipun di sisinya singgasana, rela disiksa suaminya demi beriman kepada Allah, tetap mengasihi fir'aun sebagai suaminya biarpun dia disiksa karena keimanannya tidak terpesona dengan istana dunia, karena Allah telah menyediakan sebuah istana abadi untuknya di surga.

Ingatlah kisah Khadijah

Wanita yang pertama beriman, wanita yang menghabiskan hartanya di jalan Allah, sehingga saat maut hendak menjemputnya, dia berkata kepada Rasulullah: "Jika tiada lagi harta untuk engkau berdakwah, maka galilah kuburku, kau ambillah tulang-belulangku untuk kau jadikan jembatan menyebarkan risalah agama."

Ingatlah kisah Sumayyah

Wanita yang pertama syahid di jalan Allah, wanita yang memilih untuk beriman meskipun dia harus gadaikan nyawa, rela berpisah dengan keluarganya karena dia percaya dunia itu sementara, katanya: "Biarlah aku dibunuh di dunia sementara, karena aku akan hidup selamanya di dalam surga. Biarlah aku berpisah dengan keluarga di dunia sementara, karena aku akan bersama mereka di surga sana."

Ingatlah kisah Asma

Menggendong makanan ke gua Tsur untuk ayahnya dan Rasulullah saat ada bayi di kandungannya. Gigih dalam perih, tak goyah walau payah, semuanya karena cinta.

Ingatlah kisah Khaulah

Menyongsong senjata bagai perwira, dikira pahlawan misteri kuda. Gaya perangnya tak ubah seperti Khalid yang perkasa terukir dalam sejarah, Srikandi besi berjiwa besar.

Oleh karena itu, kuatlah duhai wanita, jadilah kita seperti mereka, punya semangat membara penuh cinta. Jadilah perhiasan terindah duhai wanita.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Terpenjara dalam Ketaatan

Terpenjara dalam Ketaatan, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Banyak mereka yang hijrah, berawal dari kesalahan di masa lalu.
Memutuskan untuk hijrah, taat dalam perintah Allah tentu tidak semudah membalikan telapak tangan.

Kita yang terbiasa dengan aktifitas khalwat, pacaran, ikhtilat, biasa punya geng rumpi yang suka ngatain orang, atau geng alay yang suka nongkrong pinggir jalan,.Harus bisa beralih kepada teman-teman yang suka ngaji, dakwah, suka menegur kesalahan.

Kita yang terbiasa berpakaian ketat, terawang, menunjukkan bentuk tubuh, memamerkan kecantikan dengan make-up cetar. Harus bisa beralih menggunakan pakaian syar'i, sederhana, sopan, wajah apa adanya, tanpa ingin dilihat banyak orang.

Kita yang terbiasa sholat satu atau dua waktu harus bisa memaksakan diri untuk sholat 5 waktu, tepat waktu, ditambah sholat sunnah yang memaksa diri untuk bangun disepertiga malam yang biasa kita masih tidur pulas saat itu.

Dan masih banyak kebiasaan lainnya yang harus berubah ketika sudah memutuskan untuk hijrah. Mungkin orang melihatnya seperti terkukung, terbelenggu, kuno, dan lain sebagainya. Tapi nyatanya itulah yang membawa kita pada ketaatan dalam perintah.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.