Kepadamu yang Kelak Aku Panggil Suamiku

Kepadamu yang Kelak Aku Panggil Suamiku, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Kelak . . .
Aku adalah seorang wanita yang begitu khawatir jika kamu telat pulang, mungkin aku akan senantiasa mondar-mandir di belakang pintu rumah, menunggumu datang setelah mencari nafkah.

Kelak . . .
Aku adalah wanita yang akan membangunkanmu disepertiga malam atau di waktu shubuh untuk pergi ke masjid, mungkin ada momen dimana aku telat membangunkanmu, tapi janganlah marah tersebab itu.

Kelak . . .
Aku adalah wanita yang rela kedua tangannya tak mulus seperti sebelumnya, karena setelah menikah aku akan lebih rajin mencuci piring, membersihkan rumah, memasak ataupun mencuci baju, karena aku ingin setelah kau lelah pulang mencari nafkah, rumah ini akan membuatmu nyaman dan penatmu hilang. Sungguh aku tak ingin ada orang lain yang melayanimu selain diriku.

Kelak . . .
Aku ingin engkau sarapan dari masakan yang aku buat, walau nanti sedikit keasinan atau hambar, kamu janganlah marah tersebab itu. Karena sungguh aku telah berusaha memasak masakan yang enak untukmu, walaupun kenyataannya tak seenak masakan ibumu.

Kelak . . .
Aku adalah wanita yang akan mencium tanganmu sepergi dan sepulang engkau kerja. Dan aku adalah wanita yang akan merawat dan mendidik mujahid dan mujahidah kita kelak dalam naungan agama.

Namun kau harus tahu aku adalah wanita yang mati-matian dibahagiakan oleh Ayahnya, aku harap kau mampu menjagaku dengan baik, merawat kepercayaan yang telah aku berikan, selalu mencintaiku walau kelak setelah menikah ada kebiasaan buruk yang sebelumnya tidak kau tahu dariku.

Menegurku ketika aku salah, mendidikku dalam jalan-Nya, dan menerima kekuranganku. Aku harap kau mampu menjadikan aku satu-satunya dalam hidupmu setelah cintamu kepada ibumu, karena aku tak rela harus berbagi imam seperti dirimu.

Aku harap kau tak pernah menyakitiku, membagi cintamu ataupun mengkhianatiku. Karena engkau tahu ibu dan ayahku telah menitipkan dan memberi kepercayaan kepadamu, Allah telah mengizinkamu untuk memilikiku.

Tak banyak yang kumau darimu, cukup jadilah imam yang mampu membawa keluargamu ke surga-Nya. Mari kita berjuang bersama-sama dalam menggapai ridha-Nya. Kepadamu yang akan aku panggil suamiku.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Kepadamu yang Kelak Aku Panggil Suamiku
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email