Ada saat dimana diri akan memperjuangkan dan diperjuangkan oleh seseorang yang dinanti.
Ketika saat itu tiba, maka semakin tangguh kesabaran dan usaha dalam memantaskan diri.
Kepada cinta yang hakiki, disepertiga malam kami berdiskusi, tentang luka yang kerap kali menghantui, tentang do'a yang kupanjatkan lirih-lirih:
Ya Allah, tolong hadirkan dan tunjukkan si penyempurna agama di saat yang tepat.
Jagalah senantiasa mata dan hatiku agar tak menghantam batasan.
Rasa ketertarikanku cukuplah hanya akan tertuju kepada takdirku kelak.
Aku percaya, do'a adalah bahasa rindu dan cinta yang paling cepat sampai ke hati tanpa perlu didengar atau dibaca.
Di depannya, aku tertunduk malu.
Namun dihadapan-Mu, aku terang-terangan meminta:
Jika dia takdirku, aku mohon satukanlah kami dalam ikatan halal pernikahan.
Namun jika tidak, aku mohon ikatlah kami dalam persaudaraan Islam.
Ya Allah, aku jatuh cinta.
Jatuh cinta dengan cara yang mulia.
Walau tak saling berjumpa, namun selalu dekat dalam do'a.
Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.
Sumber: Motivasi Hijrah Indonesia
Cinta Tak Harus Saling Menyapa
4/
5
Oleh
Yuliana Dwisetya