Ta'aruf itu sungguh suci, sungguh bukan hak saya berkata demikian sebenarnya karena saya bukan siapa-siapa, bahkan saya adalah orang yang sangat awam dengan masalah ini. Tapi, sungguh miris hati ketika melihat realita, bahwa ta'aruf seakan-akan jadi sebuah solusi atau jalan lain karena tidak bolehnya pacaran.
Akibatnya, ta'aruf tiada bedanya dengan pacaran. Yang kemudian ta'aruf dibungkus dengan istilah "pacaran islami."
Jika pacaran, yang dibicarakan adalah, "sayang, ketemuan yuk . . ."
Jika ta'aruf, yang dibicarakan adalah, "ukhty, sholat tahajud dulu . . ."
Jika pacaran, mengungkapkan perasaan dengan, "sayang, aku cinta kamu . . ."
Jika ta'aruf, mengungkapkan perasaan dengan, "ukhty, sungguh hati ini mencintaimu karena Allah . ."
Whatsapp penuh perhatian setiap hari, setiap jam telepon-telepon mengobrol kehidupan sehari-hari, setiap chatting yang dibicarakan tidak jauh beda.
Kiranya semuanya telah tahu bahwa wanita adalah fitnah terbesar bagi seorang pria.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, yang artinya:
"Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik, dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik."
[Qs. An Nur:26]
Wallahu'alam.
Sumber: Motivasi Hijrah Indonesia
Ta'aruf Bukan Hal Remeh
4/
5
Oleh
Yuliana Dwisetya