Sikap Pria Memimpin Rumah Tangga

Sikap Pria Memimpin Rumah Tangga, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Pria juga harus selalu ingat, bahwa wanitamu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dan sampai kapanpun ia akan menjadi bengkok, jadi jika engkau ingin memaksa meluruskannya maka engkau akan mematahkannya.

Maka, saat mendapati wanitamu tengah melakukan kesalahan, jangan menasehati dia dengan kemarahan ataupun dengan kekerasan, karena sebongkah hatinya telah Allah ciptakan lebih lembut darimu, dan hal itu membuktikan bahwa dalam menjaganya kamu harus lebih berhati-hati dengan terus berlemah-lembut padanya.

Wahai para pria, nafsumu jangan engkau biarkan menyakiti hati wanitamu, sadarilah bahwa ia memiliki hati yang sangat lembut, maka tak bisakah engkau berbicara pelan dari hati ke hati?

Dan wanitamu juga bukan batu, lalu mengapa terkadang kamu menggunakan kekerasan dan amarah dalam membentuknya untuk kembali benar.

Karena nasehatmu akan selalu ia indahkan jika kamu menyampaikannya dengan penuh kasih sayang, bukan kebencian yang kamu keluarkan lewat amarahmu seketika.

Maka, jika kamu ingin benar-benar memperbaiki kesalahan yang diperbuat wanitamu, hendaklah kamu melakukannya dengan penuh lemah lembut dan sabar, agar ia tahu bahwa dirimu benar-benar menyayanginya.

Sehingga ia pun dapat berpikir lewat hati lembutnya dan syukur Alhamdulillah jika dikala itu Allah tengah menyentuh hati lembutnya dengan hidayah-Nya.

Dan pikirkanlah kebaikan-kebaikan yang selama ini ia persembahkan kepadamu, agar dirimu tidak seadanya saat mendapati ia melakukan suatu kesalahan.

Karena saat kamu bisa berpikir bijaksana dengan semua itu, maka ketika kamu ingin memarahinya, tentu rasa sayangmu akan muncul dan akan menghalangi egomu untuk bersifat keras dan amarah.

Karena kesalahan yang ia perbuat sebenarnya adalah cara Allah untuk memperingatkanmu, bahwa wanitamu bukan makhluk sempurna. Maka bijaksanalah dalam menyikapi kesalahan yang ia lakukan.

Jika saat ini ia bersalah maka hal itu adalah kewajibanmu untuk memperbaikinya, dengan cara menasehatinya dengan penuh kasih sayang dan lemah lembut, bukan dengan kemarahan yang menggebu.

Kesalahan yang ia perbuat adalah kekurangannya yang harus kamu terima dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, maka sempurnakanlah dengan kelebihan yang kamu miliki, yaitu dengan segera ingatkan ia kembali kepada jalan yang benar, melalui cara yang telah Allah perintahkan kepadamu layaknya sebagai seorang pemimpin.

Bagaimana seorang pemimpin? Yaitu harus bijaksana mengatur bawahannya, kamu harus melindunginya dengan kasih sayang, kamu harus mengayominya dengan penuh kesabaran, kamu harus mampu mengarahkannya dengan sebuah argumen bukan sentimen.

Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Sikap Pria Memimpin Rumah Tangga
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email