Allah ta'ala berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat gandadan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan."
(QS. Ali Imran:130)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
"Dalam ayat tersebut Allah melarang orang beriman untuk bermuamalah dengan riba dan memakan riba dengan kelipatan yang banyak. Sebagaimana orang jahiliyah di masa silam. Jika telah jatuh tempo, maka nanti akan disebut, 'Mau dibayar ataukah mendapatkan riba (dibungakan).' Jika utang dibayar tepat waktu, berarti tidak dibungakan. Namun jika tidak dibayar pas jatuh tempo, maka utang tersebut akan dikembangkan (dibungakan) karena adanya pengunduran waktu pembayaran. Ada pula yang berkata bahwa utang tersebut akan ditambah dari sisi jumlah. Itulah yang terjadi setiap tahun. Maka dikatakan riba itu berlipat karena awalnya dari sesuatu yang sedikit terus bertambah dan bertambah."
(Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 2:419)
Semoga nasihat ini menjadikan kita kapok untuk berutang ke bank, mengingat dosa riba yang sangat besar.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Riba itu ada tujuh puluh dosa. Yang paling ringan adalah seperti seseorang menzinahi ibu kandungnya sendiri."
(HR. Ibnu Majah, no. 2274. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Wallahu'alam.
Sumber: Motivasi Hijrah Indonesia
Kapok untuk Berutang ke Bank
4/
5
Oleh
Yuliana Dwisetya