Disebutkan dalam hadits Abu Sa'id bin Al-Mu'ala, "Saat saya dipanggil Rasulullah saw, saya sedang shalat di masjid, saya pun tidak dapat memenuhi panggilan beliau saw.
.
Saya berkata, 'Wahai Rasulullah, saya tadi sedang shalat.'
Rasulullah bersabda, 'Bukankah Allah berfirman, 'Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu pada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu."
(QS. Al-Anfâl: 24)
.
Setelah itu, Rasulullah saw bersabda, 'Aku akan mengajarimu surat paling agung yang diturunkan kepadaku sebelum engkau keluar masjid.'
.
Sebelum Abu Sa'id keluar, Rasulullah mengajarinya tujuh ayat yang diulang-ulang (surat Al-Fatihah)."
(HR. Bukhari, 4474, 4703)
.
Berikut yang disampaikan Rasulullah saw, "Allah Ta'ala berfirman; 'Aku membagi shalat menjadi dua bagian antara Aku dan hamba-Ku.
.
Apabila hamba-Ku mengucapkan, Segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam,'
Allah berfirman, 'Hamba-Ku memuji-Ku.'
.
Apabila dia mengucapkan, 'Yang menguasai hari pembalasan,'
Allah berfirman, 'Hamba-Ku menyanjung-Ku.'
.
Apabila dia mengucapkan, 'Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.'
Allah berfirman, 'Ini antara Aku dan hamba-Ku.'
.
Apabila dia mengucapkan, 'Tunjukilah kami jalan yang lurus,'
Allah berfirman, 'Ini untuk hamba-Ku dan hamba-Ku mendapatkan yang dia minta."
(HR. Muslim, 395)
.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw duduk bersama Jibril, lalu beliau mendengar suara dari langit, Jibril berkata, "Itu adalah pintu (langit) yang terbuka.
.
Dari situ surat Al-Fatihah dan ayat-ayat terakhir Al-Baqarah turun, tidaklah engkau membaca satu huruf pun dari keduanya melainkan diberikan kepadamu."
(HR. Muslim, 806).
.
Demikianlah Al-Fatihah, Rasulullah menganggapnya sebagai harta yang tersimpan dan disampaikan oleh Malaikat Jibril sebagai berita gembira.
.
Sumber: https://bit.ly/2K1bbpG
Keutamaan Surah Al-Fatihah
4/
5
Oleh
Yuliana Dwisetya
