Katak dan Air Mendidih

Katak dan Air Mendidih, Jurnal Hijrah, HijrahJurnal, Kajian Islam, Motivasi Islam, Motivasi Hijrah, Dunia Islam, Berita Islam, Tips Sukses, Inspirasi, Renungan


Tempatkan katak ke dalam panci di atas kompor, isi dengan air dan mulai panaskan air. Saat suhu air mulai meningkat, katak menyesuaikan suhu tubuhnya dengan meningkatnya suhu air. Hanya ketika air akan mencapai titik didih, katak tidak dapat menyesuaikan diri lagi.

Pada titik ini, katak memutuskan untuk melompat keluar. Ketika katak mencoba untuk melompat, tetapi dia sudah tidak dapat melakukannya, karena telah kehilangan semua kekuatannya saat menyesuaikan diri dengan suhu air yang terus meningkat.

Akhirnya, katak pun mati. Apa yang membunuh katak? Pikirkanlah!

PESAN MORAL

Mungkin sebagian orang menyatakan penyebabnya karena air mendidih. Tapi sesungguhnya yang membunuh katak adalah ketidakmampuan dirinya untuk memutuskan kapan harus melompat keluar.

Demikian juga dengan kondisi kita sekarang. Ketika kita harus melompat dari zona nyaman kita, jangan menunggu hidupmu berubah, tapi berusahalah mencari peluang agar hidupmu berubah.

Jangan menyerah dengan keadaan, "Mengapa saya miskin? Kenapa saya susah? Kapan saya sukses? Kapan saya berhasil?". Jangan meratapi kehidupan dengan pertanyaan tersebut, berhentilah menyesuaikan diri. Mulailah melompat mencari dan menemukan sesuatu yang baru, jangan pernah takut untuk mencoba. Lebih baik gagal karena mencoba, daripada mati dengan penyesalan karena menunggu.

Sebab . . .
Hidup adalah proses.
Hidup adalah belajar.
Tanpa ada batas umur.
Jatuh, bangun lagi.
Kalah, coba lagi.
Gagal, bangkit lagi.

Jangan pernah menyerah saat dirimu terbentur dan terbentur lagi hingga saatnya engkau terbentuk dan menjadikan diri menjadi pribadi yang baijaksana, sampai tiba masa waktu kelak Allah memanggil untuk pulang.

Shahihul Bukhari dari Ali bin Abi Thalib bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

"Tak seorangpun dari kamu kecuali telah tertulis tempatnya di surga atau tempatnya di neraka” Kemudian (sahabat) bertanya : “Ya Rasulullah, apakah kita tidak menyerah saja” (Dalam suatu riwayat disebutkan :’Apakah kita tidak menyerah saja pada catatan kita dan meninggalkan amal). Beliau menjawab : “Jangan, beramallah, setiap orang dipermudah (menuju takdirnya)”. (Dalam suatu riwayat disebutkan : “Beramallah, karena setiap orang dipermudah menuju sesuatu yang telah diciptakan untuknya”). Orang yang termasuk ahli kebahagian, maka dia dipermudah menuju perbuatan ahli kebahagiaan. Adapun orang yang termasuk ahli celaka, maka dia dipermudah menuju perbuatan ahli celaka”. Kemudian beliau membaca ayat : “Adapun orang yang memberi dan bertaqwa dan membenarkan kebaikan, maka Aku akan mempermudahnya menuju kemudahan. Adapun orang yang bakhil dan menumpuk kekayaan dan mebohongkan kebaikan, maka Aku akan mempermudahnya menuju kesulitan."

Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Katak dan Air Mendidih
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email