Dibunuh karena ada perintahnya, salah satu alasannya adalah karena cicak/tokek yang meniup api yang membakar Nabi Ibrahim. Tidak sampai dimusnahkan, karena tidak diperintah membunuhnya di seluruh permukaan bumi, jadi tidak benar alasan menolak hadits karena bisa memusnahkan spesies.
Hendaknya tidak pakai/mengedepankan perasaan dahulu dalam menerima hadits, tapi lihat penjelasan ulama. Tidak sedikit yang jijik dengan hewan kecil satu ini, ada juga yang bukan sekedar jijik tapi sampai ketakutan dengan hewan yang satu ini.
Perintah agar membunuh cicak.
Sa'ad bin Abi Waqqash berkata,
"Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh cicak, dan beliau menyebutnya sebagai fuwaisiq (binatang kecil fasiq)."
Bahkan Imam Nawawi rahimahullah mengklaim adanya ijma' ulama, beliau berkata'
"Para ulama sepakat bahwa cicak termasuk hewan kecil yang mengganggu."
Semakin cepat dibunuh semakin baik.
Bahkan semakin cepat dibunuh semakin baik. Sebagaimana hadits membunuh sekali pukulan/serangan lebih banyak pahalanya daripada sua kali.
"Barangsiapa yang membunuh cicak pada pukulan pertama maka ditulis baginya seratus kebaikan, jika dia membunuhnya pada pukulan kedua maka dia mendapatkan pahala kurang dari itu, dan bila pada pukulan ketiga maka dia mendapatkan pahala kurang dari itu."
Hikmah membunuh cicak
Semua perintah dan larangan Allah ada hikmahnya. Hanya saja, ada hikmah yang zahir, sehingga bisa diketahui banyak orang, dan ada hikmah yang tidak diketahui banyak orang. Segala sesuatu memiliki manfaat dan mudharat. Allah menganggap mudharat cicak lebih besar dibandingkan manfaatnya. Karena itu Allah memerintahkan membunuhnya.
Hikmah membunuh cicak hanya sebatas untuk semakin memotivasi kita dalam beramal, bukan sebagai dasar beramal. Karena dasar kita beramal adalah perintah yang ada pada dalil dan bukan hikmah perintah tersebut. Baik kita tahu hikmahnya maupun tidak.
Wallahu'alam.
Sumber: Motivasi Hijrah Indonesia
Perintah Membunuh Cicak/Tokek Mengganggu Ekosistem?
4/
5
Oleh
Yuliana Dwisetya